Lampung Utara, Lensanewstv - Keprihatinannya terkait maraknya dugaan pengecoran BBM bersubsidi jenis Solar di SPBU 24.345.100 Negara Ratu,Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara menggunakan tangki mobil modifikasi.
Anton, menegaskan bahwa SPBU ini nakal melakukan praktik penimbunan BBM Subsidi tanpa adanya tindakan tegas dari Pertamina maupun Aparatur Penegak Hukum (APH) setempat.
Dalam keterangannya kepada media ini pada Selasa (8/4/2025),Anton mengungkapkan kesedihannya atas situasi ini,
“Jujur saya sedih melihat situasi ini, Jangan korbankan masyarakat banyak hanya demi untuk memperkaya diri sekelompok orang, ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Anton menjelaskan bahwa sering terjadi kelangkaan BBM bersubsidi jenis Solar diduga karena pengecoran besar-besaran oleh mafia BBM di SPBU Yang di duga dibekingi oleh aparat mengakibatkan stok BBM habis dan masyarakat umum tidak terlayani.
Menurut Anton, jika hal ini benar terjadi, maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.
"Ini tindak pidana, ada pasalnya. Saya minta Polda Lampung untuk menindak tegas jika indikasi kuat adanya mafia BBM” tegasnya Anton.
Yang lebih parahnya lagi adalah SPBU tersebut melayani kendaraan yang tidak ada plat(BE) dan Mereka pura-pura tidak melihat tengki modifikasi tersebut.
"Saya tidak habis pikir kok bisa karyawan SPBU tersebut mengisi mobil yang tidak berpelat apakah peraturan pemerintah tidak berlaku di SPBU 24.345.100 Negara Ratu ini dan mereka pura-pura tidak tahu tengki mobil tersebut sudah di modifikasi yang panjang hampir 2 meter",cetusnya.
Selain itu, Anton juga menyoroti lemahnya pengawasan dari SKK Migas, terutama pihak Pertamina.
“Team SKK Migas juga harus proaktif mengontrol setiap SPBU yang nakal bukan malah tutup mata membiarkan hal ini terus terjadi,” pungkasnya.
Anton berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani masalah ini demi kepentingan masyarakat luas. Ia mengingatkan bahwa tindakan ilegal seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik institusi yang seharusnya mengawasi distribusi BBM bersubsidi.(Red)
Social Header