LAMPUNG TIMUR, LENSANEWSTV —Isu dugaan penyimpangan dalam realisasi anggaran Dana Desa (DD) Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur mencuat ke publik. Sejumlah warga mempertanyakan minimnya pembangunan desa sejak tahun 2021 hingga 2024, meski anggaran yang digelontorkan pemerintah cukup besar.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa kondisi pembangunan di desanya jauh dari harapan.
“Bisa lihat sendiri, Bang. Pembangunan di desa kami itu apa saja? Coba lihat dusun-dusun di dalam, parah-parah sekali,” ujarnya. Pada Jum'at(21/11/2025).
Data Anggaran Dana Desa Pakuan Aji
Berdasarkan penelusuran tim media, besaran anggaran Dana Desa Pakuan Aji setiap tahun tercatat sebagai berikut:
- 2021: Rp 1.704.203.000
- 2022: Rp 1.456.041.000
- 2023: Rp 1.761.076.000
- 2024: Rp 1.551.126.000
Namun dalam realisasinya, ditemukan sejumlah kejanggalan yang memicu tanda tanya publik.
Keadaan Mendesak dengan Nilai Serupa
Salah satu temuan yang menonjol adalah anggaran kegiatan “keadaan mendesak” yang dinilai janggal:
- Tahun 2021: Dicatat 8 kali, total mencapai Rp 982 juta.
- Tahun 2022: Dicatat 4 kali, total Rp 580 juta.
Warga mempertanyakan mengapa setiap kegiatan keadaan mendesak tersebut memiliki nilai anggaran yang sama, serta kegiatannya tidak terlihat jelas di lapangan. Selain itu, muncul dugaan adanya mark up pada pos-pos anggaran tertentu.
Warga Singgung Sistem Dinasti
Tak hanya soal anggaran, warga juga menyoroti pola kepemimpinan di Desa Pakuan Aji yang dinilai berlangsung dalam lingkaran keluarga.
Menurut warga, sejak tahun 1965 hingga kini, pucuk pemerintahan desa diduga didominasi oleh keluarga besar yang sama. Berikut kronologinya menurut keterangan warga:
- 1965–1970: Bahtiar (ayah kepala desa saat ini)
- 1970–1982: Sarnubi (paman kepala desa saat ini)
- Selanjutnya: Ismet Inuno Aji, memimpin selama 18 tahun (kakak kandung kepala desa saat ini)
- Periode berikutnya hingga kini: Tan Malaka, telah menjabat dua periode
- Warga juga mengabarkan bahwa istri kepala desa saat ini disebut-sebut akan maju pada pemilihan kepala desa berikutnya.
Warga menilai pola tersebut membuat pengawasan publik terhadap kebijakan desa menjadi lemah dan rawan menimbulkan praktik penyimpangan.
Saat di konfirmasi dugaan tersebut ke Kepala Desa Pakuan Aji melalui WhatsApp ia menyampaikan bahwa,
"Siap pak Kapan
"Hari Senin ke kantor balai desa ya 🙏.blzanya pada Sabtu(22/11/2025).
Masyarakat meminta Inspektorat dan Aparat Penegak Hukum(APH) untuk mengaudit total dan mengusut tuntas dugaan Penyimpangan realisasi anggaran dana desa Pakuan Aji 2021-2024 ini.
(Red, Tim)



Social Header