PESAWARAN, LENSANEWSTV — Dugaan penahanan insentif anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung Rejo, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, mencuat dan menjadi sorotan publik. Sejumlah anggota BPD mengaku insentif mereka sejak tahun 2024 hingga 2025 tidak kunjung dibayarkan. Hal ini disampaikan pada Selasa (25/11/2025).
Salah satu anggota BPD berinisial NT mengungkapkan bahwa insentif yang seharusnya mereka terima sebesar Rp 550.000 per bulan ditambah tunjangan tidak pernah diberikan sejak tahun 2024.
"SK saya masih aktif sebagai anggota BPD. Sudah sering saya pertanyakan, tapi tetap belum dibayarkan. Saya hanya meminta hak saya saja," ujar NT kepada media.
Keluhan tersebut menimbulkan keresahan di kalangan anggota BPD lainnya. Mereka menilai insentif merupakan hak yang dijamin dan menjadi bagian dari dukungan terhadap kinerja lembaga BPD sebagai mitra pemerintah desa.
Ketua BPD Akui Insentif Masih Ditangan
Saat dikonfirmasi, Ketua BPD Tanjung Rejo, Fatoni, membenarkan bahwa insentif milik dua anggota BPD, yakni NT dan SY, masih berada padanya. Namun ia membantah jika disebut menahan hak anggota.
"Benar insentif mereka berdua masih ada dengan saya. Itu bukan saya tahan, tapi saya mau menanyakan dulu kinerja mereka. Masak iya kami harus menggaji orang yang tidak bekerja?" tegas Fatoni.
Fatoni juga menyatakan bahwa NT sebenarnya sudah pernah menerima insentif pada tahun 2024, bahkan ia mengaku memiliki bukti berupa foto penyerahan uang yang tersimpan di ponselnya.
"Untuk NT sudah saya berikan insentifnya pada 2024 lalu. Dan insentif mereka itu bukan Rp 550 ribu per bulan karena mereka berstatus anggota," tambahnya.
Kepala Desa Belum Berikan Keterangan
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Tanjung Rejo belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan penahanan insentif tersebut maupun langkah penyelesaian yang akan diambil.
Masyarakat berharap pemerintah desa segera turun tangan demi menjaga harmonisasi dan efektivitas kerja BPD dalam menjalankan tugas pengawasan dan memberikan masukan terhadap pembangunan desa.(Red)
Social Header